Melawan Stigma dan Diskriminasi Penyakit Kusta #2 - Apa itu penyakit kusta?


Kusta (Morbus Hansen) merupakan penyakit menular atau infeksi menahun yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Bakteri ini menyerang saraf di tangan, kaki dan wajah, menyebabkan mati rasa dan hilangnya sensasi pada bagian tubuh tersebut. Kusta juga dapat mempengaruhi hidung dan mata.

Penularannya terjadi melalui pernapasan, udara, dan kontak langsung dengan penderita yang belum diobati. Penyakit kusta memang termasuk penyakit menular, namun tergolong sulit untuk menular karena hanya orang yang memiliki kontak erat, dekat dan dalam intensitas waktu yang lama yang biasanya berisiko tertular.

Bakteri penyebab kusta berkembang biak dengan sangat lambat, sehingga penularan penyakit kusta cenderung rendah. Sekitar 95 persen orang memiliki kekebalan alami terhadap penyakit kusta. Cara penularannya adalah bakteri tersebut masuk melalui percikan cairan pernafasan dan kemunculannya pun bergantung pada imunitas tubuh seseorang. Imunitas seseorang mempengaruhi lama masa inkubasi bahkan tipe penyakit kusta (kering atau basah).

Gejala awal kusta meliputi perubahan warna atau bercak putih ringan pada kulit disertai dengan hilangnya sensasi pada kulit. Bintil kemerahan juga tersebar pada kulit, kesemutan pada anggota badan dan raut muka yang berbenjol-benjol dan tegang. Ketika saraf di lengan terpengaruh, tangan menjadi mati rasa dan otot-otot kecil menjadi lumpuh, menyebabkan jari tangan dan ibu jari melengkung.

Ketika kusta menyerang saraf di kaki, sensasi di kaki juga akan hilang. Akibatnya, penderita kusta tidak merasakan sakit, dan dapat mengalami cedera pada tangan dan kaki tanpa disadari. Saraf yang rusak juga menyebabkan kulit terkelupas, dan jaringan di bawah kulit terbuka.

Tanda dan gejala kusta sangat bervariasi, tergantung pada daya tahan penderita terhadap penyakit kusta. Kusta dapat dengan mudah disalahartikan sebagai penyakit lain seperti panu, kurap, dan kaligata. Gejala kusta sering kali tidak selalu tampak, justru sebaiknya waspada jika ada anggota keluarga yang menderita luka tak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama.

Bakteri kusta dapat menyerang kulit dan saraf tepi, sehingga jika terlambat diobati dapat menimbulkan cacat permanen. Kusta dapat disembuhkan tanpa menimbulkan kecacatan jika cepat ditemukan dan cepat diobati.

Kenyataannya, penyakit kusta seringkali ditemukan terlambat dan sudah dalam keadaan cacat yang terlihat. Pada dasarnya, terdapat 2 tingkatan kecacatan penyakit kusta saat ditemukan, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta.

Klasifikasi kasus kusta tergantung pada jumlah bercak/lesi kulit. Satu sampai lima bercak atau lesi pada kulit digolongkan sebagai kusta pausibasiler, sedangkan lebih dari lima bercak atau lesi disebut kusta multibasiler. Tenaga kesehatan yang terlatih mampu membedakan kedua jenis kusta dan mengobatinya dengan tepat.

Bagi mereka yang terkena kusta pengobatan yang efektif dengan diberikan multi drug treatment (MDT) yang tersedia gratis di Puskesmas dan beberapa rumah sakit. Lama pengobatan 6 bulan untuk tipe PB (pausibasiler), dan 12 bulan untuk tipe MB (multibasiler).

Masa inkubasi kusta berkisar dari 9 bulan hingga 20 tahun. Rata-rata adalah sekitar 4--5 tahun untuk kusta pausibasiler (satu atau dua luka berbatas tegas), dan dua kali lipat untuk kusta multibasiler (banyak lesi datar atau menonjol, tidak berbatas tegas, mengkilap, halus, lesi terdistribusi simetris). Namun, terdapat beberapa kasus telah mengidentifikasi kusta pada anak-anak berusia kurang dari 1 tahun.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa imunisasi BCG melindungi imun terhadap kusta, selain tuberkulosis. Oleh karena itu, penting bagi setiap anak untuk diimunisasi dengan BCG. Lama waktu pengobatan kusta berkisar antara 6--12 bulan tergantung tipe penyakitnya. Perubahan warna kulit biasanya mulai berkurang segera setelah penghentian MDT (Multi-Drug Therapy) dan kulit akan menjadi normal sepenuhnya dalam waktu satu tahun.

Post a Comment

0 Comments