Melawan Stigma dan Diskriminasi Penyakit Kusta #3 - Penularan


 


Penyebab penularan penyakit kusta, antara lain:

> Bersentuhan dengan hewan penyebar bakteri kusta seperti armadilo atau simpanse
> Menetap atau berkunjung ke daerah endemik kusta
> Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh

Penularan kusta awalnya tidak tampak jelas, bahkan ada yang baru terlihat setelah 20--30 tahun berkembang biak dalam tubuh seseorang. Namun, penderita kusta dapat memiliki gejala kusta, antara lain:

> Mati rasa di kulit, kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan atau pun rasa sakit
> Muncul lesi pucat, berwarna terang dan menebal di kulit
> Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
> Muncul luka tapi tidak terasa sakit
> Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
> Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan
> Kehilangan alis dan bulu mata
> Mata menjadi kering dan jarang mengedip
> Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung
> Pada tingkat yang lebih parah dapat mengakibatkan hilangnya sensasi rasa termasuk rasa sakit, berlanjut dengan hilangnya jari tangan dan kaki

Berdasarkan tingkat keparahan gejala, kusta dapat dikelompokkan menjadi enam jenis, yaitu:

  • Intermediate leprosy, terdapat lesi datar warna pucat atau lebih cerah dari warna kulit sekitarnya (mirip panu) dan kadang sembuh dengan sendirinya
  • Tuberculoid leprosy, muncul beberapa lesi datar, kadang disertai mati rasa dan pembesaran saraf
  • Borderline tuberculoid leprosy, muncul lesi kecil dan lebih banyak darituberculoid leprosy.
  • Mid-borderline leprosy, ditandai dengan banyaknya lesi kemerahan yang tersebar secara acak dan asimetris, mati rasa, serta pembengkakan kelenjar getah bening setempat.
  • Borderline Lepromatous leprosy, lesi yang jumlahnya banyak dapata berbentuk datar, benjolan nodul dan terkadang mati rasa
  • Lepromatous leprosy, ditandai dengan lesi yang tersebar asimetris, umumnya mengandung banyak bakteri disertai rambut rontok, gangguan saraf dan kelemahan anggota gerak.

Lesi merupakan istilah medis untuk merujuk pada keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh.

Post a Comment

0 Comments